Rabu, 10 Maret 2010

Background File

Pengen ganti tampilan background file yang polos dan buat membuat kita bosan ?
Bisa dipake di fd n file2 di pC ato Laptopmu..
Mau?? Download disini...
Caranya gampang kok,, tinggal klik next n centang yang pengen diganti trus browse gambar yang pengen kamu tampilkan.. jangan lupa, ganti warna font agar tidak tertutup warna gambar..
Selamat mencoba...

Kisi Kisi UASBN 2010

UASBN SD yang akan dilaksanakan pada 4 - 6 Mei 2010 sudah dekat, pengen tau kisi - kisi soal yang keluar ?
1. Kisi - kisi Bahasa Indonesia, Download disini...
2. Kisi - kisi Matematika, Download disini...
3. Kisi - kisi Ilmu Pengetahuan Alam, Download disini...


Selasa, 09 Maret 2010

Dongeng Anak - Anak ( 2 )

TULANG IKAN PELANGI
Oleh : Eko Cahyono


Dahulu, di Laut Selatan ada sebuah pulau kecil. Di pulau itu tinggallah tujuh gadis kakak-beradik. Ayah-ibu mereka sudah lama meninggal. Karena itu Gadis Sulunglah yang mengatur semua adiknya. la membagi tugas pada keenam adiknya. Tetapi, tugas terberat selalu diberikan pada Gadis Bungsu. Setiap hari Gadis bungsu harus pergi ke hutan, untuk mencari kayu bakar.

Suatu siang yang panas, Gadis Bungsu mencari kayu di hutan. Peluhnya bercucuran. Di punggungnya ada seikat kayu bakar. Tetapi kayu itu belum cukup, la harus mencari kayu lagi. Di dekat jalan yang dilaluinya, mengalirlah sebuah sungai. Airnya jernih. Di tepi sungai itu, tumbuh pepohonan yang rindang. Jika sudah lelah biasanya Gadis Bungsu berbaring di bawah pohon itu. Tetapi, kali ini ia ingin sekali berenang. Karena itu, ia cepat-cepat menyelesaikan pekerjaannya dan kembali ke sungai untuk berenang.
Selagi asyik berenang, tiba¬-tiba ia melihat seekor ikan yang sangat cantik. Ikan itu kecil dan berwarna-warni seperti pelangi. Warna-warnanya berkilau indah sekali. Ikan pelangi itu berenang melewati Gadis Bungsu. Dengan lembut; ia menangkap ikan itu. Cepat-cepat dibawanya ke sebuah genangan air, yang mirip sebuah kolam. Airnya sangat jernih. Ikan pelangi itu dilepas di situ. Gadis Bungsu lalu kembali ke rumahnya.
Pada waktu makan malam, Gadis Bungsu hanya makan setengah piring nasi.
Setengahnya lagi ia sembunyikan. Diam-diam dibawanya sisa nasi itu, ke kolam tempat ikan pelangi. Nasi itu dijatuhkannya sebutir demi sebutir, ke dalam kolam. Ikan pelangi menyantap semua nasi yang diberikan. Sejak saat itu, Gadis Bungsu selalu membawa separuh nasinya, untuk ikan pelangi. Setiap kali datang membawa nasi, ia memanggil si ikan dengan bernyanyi. Ikan pelangi sudah hafal suara merdu si gadis. Jika mendengar nyanyian Gadis Bungsu, ikan itu segera muncul di permukaan kolam.
Hari-hari berlalu dengan cepat. Ikan pelangi tumbuh menjadi besar, dan gemuk. Sebaliknya, Gadis Bungsu menjadi semakin kurus dan lemah. la tidak kuat lagi memotong dan memikul kayu bakar. Keenam kakaknya menjadi curiga. Mereka lalu berunding. Akhirnya salah satu dari mereka diutus, untuk mengikuti Gadis Bungsu.
Pada suatu hari, gadis yang diutus itu melihat Gadis Bungsu memberi makan ikan. Gadis itu bercerita tentang ikan gemuk peliharaan Gadis Bungsu, pada kelima saudaranya. Gadis Sulung lalu menyusun rencana. Gadis Bungsu disuruhnya mencari kayu, di tempat yang lebih jauh. Dengan demikian, Gadis Sulung dapat menangkap ikan pelangi. Ikan itu lalu dimasak untuk makan malam.
Keesokan harinya, seperti biasa Gadis Bungsu pergi ke kolam ikan pelangi. la menyanyi memanggil ikan itu. Tetapi, ikan pelangi itu tidak muncul-muncul. Gadis Bungsu menyanyi lagi dua, tiga kali. Tetapi si ikan tidak juga muncul.
"Ikan itu tidak mungkin mati. Kalau mati, pasti tubuhnya mengambang," kata Gadis Bungsu. la melihat ke kolam dengan teliti. Ternyata ikan pelangi memang tidak ada. Gadis Bungsu sangat sedih. la kembali ke rumahnya dengan kecewa. Karena sedih, gadis itu tidur sangat nyenyak, selama beberapa hari.
Suatu malam Gadis Bungsu bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat ayam jago sedang berkokok, ia bisa mengerti arti kokokan ayam itu. "Kukuruyuuuk. Kakak-kakak¬mu membunuh dan memakan ikan pelangi. Tulangnya dibuang di abu sisa pembakaran!" teriak ayam jago. Gadis Bungsu dengan hati-¬hati menggali abu sisa pembakaran kayu api. la menemukan tulang-tulang ikan pelangi.

Gadis Bungsu lalu mengumpulkan tulang-tulang itu, lalu menguburnya di samping kolam. Sambil mengubur, Gadis Bungsu menyanyi.
Di sini, di tempat ikan pelangi dikubur, semoga tumbuh sebatang pohon,sebatang pohon yang tinggi menju¬lang, menyentuh Iangit. Dan biarlah pohon ini menggugurkan daun¬-daunnya, hingga seorang Raja akan tahu, di mana dan mengapa daun-daun itu tumbuh.
Hari-hari pun berlalu. Keenam kakak Gadis Bungsu sudah lupa pada ikan pelangi. Gadis Bungsu pun tidak kurus lagi. la kembali sehat dan kuat, sebab tak lagi membagi makanannya. Namun, Gadis Bungsu tidak pernah lupa pada ikan pelanginya. Setiap kali mencari kayu, ia selalu datang ke kuburan ikan pelangi. Sesuai lagu Gadis Bungsu, di atas kuburan itu tumbuh pohon. Pohon yang aneh dan sangat indah. Batangnya terbuat dari besi. Daunnya dari sutera. Bunganya dari emas dan buahnya dari berlian.
Pada suatu hari, angin bertiup kencang. Selembar daun pohon itu diterbangkan angin, menyeberangi lautan lepas. Daun itu jatuh di sebuah pulau terdekat. Seorang Raja mene¬mukan daun itu dan berkata,
"Aku harus mencari pohon berdaun aneh ini. Akan kucari dari pulau ke pulau ..."
Tetapi, Raja ini cukup beruntung. Di pulau pertama yang didatanginya, ia langsung menemukan pohon yang dimak¬sud. Daun-daun di pohon ajaib itu, sama dengan yang dite¬mukannya.
"Pohon apa ini? Bagaimana bisa tumbuh di sini?" tanya Raja pada seorang pengawalnya.
"Hamba tidak tahu, Baginda," jawab si pengawal.
"Tapi, katanya di dekat sini, tinggal tujuh gadis bersaudara. Mungkin mereka tahu."
"Bawalah mereka ke sini," perintah Raja.
Pengawal itu segera melak¬sanakan perintah Raja. Katanya di hadapan kakak-kakak Gadis Bungsu, "Seorang Raja tampan dari seberang lautan, ingin bertemu dengan kalian!"
Mendengar hal itu, keenam gadis itu segera bergegas menuju hutan, meninggalkan Gadis Bungsu yang sedang sibuk memasak di dapur.
Keenam kakak Gadis Bungsu kemudian bertemu dengan Raja. Raja bertanya pada mereka.
Tetapi, tak satu pun dari mereka yang tahu, tentang pohon ajaib itu.
"Kata orang-orang, kalian ini tujuh bersaudara. Mana yang satu lagi?" tanya Raja.
"Oh, adik kami ada di rumah. Tapi ia tidak tahu apa-apa. Kerjanya cuma mencari kayu. Lagipula mungkin sekarang ia sedang tidur," jawab Gadis Sulung.
"Bagaimana pun juga, ia juga harus ke sini," kata Raja. Kemudian manyuruh pengawalnya lagi, untuk menemui Gadis Bungsu.
Ketika Gadis Bungsu datang, terjadilah hal yang menakjubkan. Pohon yang tinggi itu, merunduk hingga ke tanah. Sehingga Gadis Bungsu dapat memetik daun, bunga dan buahnya. Semuanya lalu diberikan kepada Raja.
"Gadis ini dapat melakukan hal ajaib. Lagipula dia sangat cantik. la pantas untuk menjadi Ratuku," gumam Raja.
Raja kemudian melamar Gadis Bungsu, untuk menjadi permaisurinya. Gadis Bungsu dibawanya menyeberangi lautan dan tinggal di istana di pulaunya.
Mereka hidup bahagia hingga akhir hayat.

Dongeng Anak - Anak ( 1 )

JIN HITAM DAN SATU PERMINTAAN
Oleh Joko Prasetyo

Di Negeri Jin, tinggallah Jin Hitam yang berilmu tinggi. Ia sangat ditakuti karena suka menyakiti sesama jin. Jin Hitam bangga dengan perbuatannya itu. Semakin lama, iapun semakin jahat. Penduduk negeri jin merasa resah. Raja Jin akhirnya memerintahkan pengawal kepercayaannya, Jin Putih untuk menangkap Jin Hitam. Pertarungan seru antara Jin Putih dan Hitam berlangsung berhari-hari. Mereka berdua ternyata sama-sama sakti.

Untunglah, suatu ketika Jin Hitam lengah. Jin Putih berhasil memenjarakannya di sebuah botol. Jin Putih lalu melempar botol itu, sehingga jatuh ke dunia manusia....
Ratusan tahun Jin Hitam terkurung di dalam botol di dunia manusia. la kemudian berjanji. la akan mengabulkan tiga permintaan dari orang yang membebaskan dirinya dari dalam botol.
Tanpa terasa telah 1000 tahun Jin Hitam menunggu. Suatu hari ada seorang anak sedang menggembalakan kambing¬-kambingnya.
Tanpa sengaja, la menemukan botol tempat Jin Hitam dikurung. Si anak gembala membuka tutup botol itu. Keluarlah asap hitam dari mulut botol. Pelan-¬pelan, asap itu berubah bentuk menjadi sosok besar yang hitam.

Anak Gembala sangat terkejut.
"Hahaha... terima kasih, anak kecil. Kau telah membebaskan aku, si Jin Hitam yang terkenal jahat dari Negeri Jin! Sekarang sebutkanlah tiga permintaan, dan aku akan mengabulkannya," kata Jin Hitam dengan suara berat. Anak Gembala masih terdiam. Rasa kagetnya belum hilang.
"Cepatlah! Sebelum aku berubah pikiran," desak Jin Hitam galak. “Tadi..., kau bilang, kau adalah jin yang terkenal jahat?" tanya anak itu berusaha tidak takut.
"Ya, betul! Aku memang, terkenal jahat dan kejam di Negeri Jin!" jawab Jin Hitam bangga.
"Kalau begitu …, aku Cuma punya satu permintaan" kata anak itu setelah berpikir beberapa saat.
"Aku ingin kau menjadi jin yang baik hati!"
"!tu mudah, Aku akan kabulkan permintaanmu itu," kata Jin Hitam. Tanpa pikir panjang, Jin hitam menggunakan ilmu sihirnya untuk memenuhi permintaan Anak Gembala. Jin Hitam lalu menghilang. Jin Hitam sangat gembira karena kini ia telah bebas. Dalam hati, ia menertawakan kebodohan Anak Gembala.
Diberi tiga kesempatan, anak itu malah hanya meminta satu permintaan. Permintaan yang konyol pula, pikir Jin Hitam. Lalu ia terbang kembali ke Negeri Jin, untuk balas dendam pada Jin Putih.
Setiba di Negeri Jin, Jin Hitam melihat banyak perubahan di negeri itu. la juga heran, karena jin yang berpapasan dengannya sama sekali tidak tampak ketakutan. Namun ia kemudian teringat, bahwa ia lama sekali meninggalkan negeri itu. Jadi tak ada lagi jin yang ingat padanya. Semua telah lupa pada kehebatannya, dan kekejamannya dulu.
Dalam hati, Jin Hitam merasa marah. Kini ia tidak lagi ditakuti. la bahkan tidak dikenali siapapun. Jin Hitam akhirnya berniat membuat kejahatan lagi. Kebetulan, dari arah depan, tampak ada jin tua sedang memanggul karung berat. Jin Hitam lalu membaca mantra.
Ia menyihir agar karung si jin tua menjadi berkali-kali lipat beratnya.
Ajaib! Yang terjadi malah sebaliknya. Karung itu malah menjadi sangat ringan. Jin tua seolah memanggul segenggam kapas.
"Jin Hitam, terima kasih." ucap jin tua yang tahu kalau itu adalah akibat dari sihir Jin Hitam.
Hati Jin Hitam bertambah jengkel. la pun semakin sering berbuat jahat. Namun anehnya, semua sihirnya selalu berubah menjadi sihir baik. Akibatnya, semakin banyak penduduk jin yang memujinya dan menyukainya. Jin Hitam benar-benar pusing melihat keanehan itu. Akhirnya, ia pun teringat pada Anak Gembala dan satu permintaannya yang konyol.
"Temyata Anak Gembala itu cerdik. Anak itu telah mampu mengurung niat jahatku. Ia tetah membuat penjara yang jauh lebih kuat daripada penjara yang dibuat Jin Putih," pikir Jin Hitam.
Jin Hitam sadar, ia telah dikalahkan Anak Gembala tanpa sebuah pertarungan. Kini di negeri jin, Jin Hitam menjadi terkenal seperti dulu lagi.
Namun bukan karena kejahatannya melainkan karena kebaikannya.

Selamat Datang...


Assalamu'alaikum...
Selamat datang,,

Terima Kasih telah membuka blog ini,,
Belajar merupakan kebutuhan setiap manusia,,,
Dengan belajar, seorang manusia akan mengerti dan memperoleh ilmu yang baru,,,
Bahkan Rosulullah pernah bersabda".... tuntutlah ilmu hingga ke Negeri China "
Ini menunjukkan betapa penting makna belajar bagi kehidupan,,
oleh karena itu, mari bergabung dan sharing ilmu disini...
Salam Kenal dan Selamat belajar...

Majukan terus pendidikan di Indonesia...

Wassalam..