Minggu, 16 Januari 2011

10 Kemampuan Dasar Guru

Pada Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan (P4SPTK) di Indonesia mengemukakan 10 kemampuan dasar bagi guru, yaitu :

1. MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN

  1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila
  3. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersayaratkan bagi jabatan guru

2. MENGUASAI LANDASAN PENDIDIKAN

  1. Mengenal tujuan pendidikan untuk pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional
  2. Mengenal sekolah dalam masyarakat
  3. Mengenal prinsip-prinsip psikologi Pendidikan yang dapat dimanfaatkan pendidkan dalam PBM

3. MENGUASAI BAHAN PENGAJARAN

  1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum
  2. Menguasai bahan pengajaran

4. MENYUSUN PROGRAM PENGAJARAN

  1. Menetapkan tujuan pembelajaran kurikulum
  2. Memilih dan mengembangkan bahan pengajaran
  3. Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar
  4. Memilih dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai
  5. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

5. MELAKSANAKAN PROGRAM PENGAJARAN

  1. Menciptakan iklim belajar mengajar yang sehat
  2. Mengatur ruang beajar
  3. Mengelola interaksi belajar mengajar
  4. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

6. MENILAI HASIL DAN PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG TELAH DILAKSANAKAN

  1. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran
  2. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

7. MENYELENGGARAKAN PROGRAM BIMBINGAN

  1. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
  2. Membimbing siswa yang kelainan dan berbakat khusus
  3. Membimbing siswa untuk menghargai pekerjaan di masyarakat

8. MENYELENGGARAKAN ADMINISTRASI SEKOLAH

  1. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
  2. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah

9. BERINTERAKSI DENGAN SEJAWAT DAN MASYARAKAT

  1. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesioanal
  2. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi sekolah

10. MENYELENGGARAKAN PENELITIAN SEDERHANA UNTUK KEPERLUAN PENGAJARAN

  1. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
  2. Melaksanakan Penelitian sederhana

Dan ternyata inilah kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang guru, lalu sudahkah kita memilikinya ...??

Jumat, 14 Januari 2011

Logo Tut Wuri Handayani

"Tut Wuri Handayani"

Semboyan yang dipopulerkan oleh pelopor pendidikan di Indonesia Ki Hajar Dewantara pada 1922 melalui perguruan Taman Siswa-nya : ing ngarsa sung tuladha (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik) , ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide) , tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan). Sangat disayangkan karena sekarang istilah ini tak populer lagi. Jangankan para siswanya, guru-guru dan pihak dinas pendidikan nasional mungkin banyak lupa istilah tersebut. Berikut adalah sedikit ulasan mengenai semboyan tersebut.
Mencermati semboyan yang pertama yaitu ing ngarsa sung tuladha (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik), guru merupakan panutan dan contoh bagi para siswanya. Apapun yang dilakukan oleh guru merupakan semacam aturan yang kemudian menjadi contoh bagi siswanya. Guru yang baik akan menghasilkan siswa yang baik pula. Demikian sebaliknya. Menjadi teladan memang bukan hal yang mudah, namun demikian bukan mustahil untuk dilakukan. Seorang guru memang seharusnya dan selayaknya menjadi contoh bagi siswanya. Etika, sopan santun, budi pekerti, dan sebagainya harus dimulai dari gurunya. Bukan malah sebaliknya, justru guru yang memulai mengajarkan siswanya untuk kurang ajar. Kebaikan siswa tercermin dari kebaikan gurunya. Hal ini tercermin dari peribahasa “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Agar murid tak kencing berlari maka guru jangan kencing berdiri. Artinya, setiap perangai guru akan tercermin pada siswanya, bahkan siswanya bisa melakukan lebih dari apa yang dilakukan oleh gurunya.
Semboyan yang kedua ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide) seorang guru mampu membuat inovasi, variasi, dan kreatif dalam mengajar.Guru dituntut untuk selalu memperbaharui diri dan pengetahuannya agar siswanya mendapatkan tambahan pengetahuan dengan baik. Guru harus bisa mencari alternatif dalam memberikan materi pelajaran. Artinya, guru tidak hanya terpaku pada kurikulum dan materi pelajaran yang ada di buku pelajaran semata, tetapi mampu melakukan berbagai inovasi dan kreasi sehingga siswa mendapatkan berbagai bahan pelajaran. Hal ini hanya dapat dilakukan bila ada keinginan dan niat kuat dari seorang guru untuk terus memperbaiki dirinya serta memperbaharui pengetahuan yang dimilikinya.
Semboyan ketiga tut wuri handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), maka para guru hendaknya mampu menjadi motivator bagi kebangkitan semangat siswa untuk belajar lebih giat lagi. Banyak guru-guru kita yang sudah tak mampu lagi menjadi motivator. Mereka lebih mementingkan hal yang bersifat material semata dalam mengajar. Padahal, mengajar manusia, yang utama dilakukan adalah menumbuhkan semangat mereka untuk belajar. Guru-guru yang mampu memberikan dorongan kepada para siswanya akan menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.


Disarikan dari : http://edukasi.kompasiana.com/2010/02/25/tut-wuri-handayani-yang-terlupakan/