Logo Kota Kediri |
Kota Kediri, adalah nama salah satu
Kotamadya di Provinsi Jawa Timur, Indonesia dengan luas wilayah 63,40 km2 dan
terbelah sungai brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 km.
Kota Kediri memiliki 3 kecamatan yaitu Kota, Pesantren dan Mojoroto.Kota Kediri
juga satu-satunya kota di Jawa Timur yang mempunyai 2 gunung : Gunung Klothok
dan Gunung Maskumambang.
Kecamatan Kota bisa dikatakan sebagai
jantung Kotamadya Kediri, karena di sini terdapat Kantor Walikota Kediri,
berbagai kantor pemerintahan pusat dari aneka bank nasional maupun swasta (Jl.
Brawijaya) seperti Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Indonesia dan baru -
baru ini Bank Jatim yang pindah ngantor untuk sementara. Di kecamatan ini juga
terdapat pusat perbelanjaan modern ataupun tradisional seperti Kediri Mall,
Dhoho Plaza, Golden Swalayan, Pasar Setonobetek (merupakan pasar terbesar
se-Kotamadya Kediri yang buka 24 jam), yang fresh adalah Ramayana di Jl.
Panglima Sudirmandan dan Kediri Town Square di Jl. Hasanudin. Selain itu, ada
Alun - alun kota yang juga terdapat di kecamatan ini, berseberangan dengan
Masjid Agung Kota Kediri.
Kecamatan Pesantren, terdiri atas kelurahan Banaran, Bangsal, Betet, Bawang,
Blabak, Burengan, Jamsaren, Ketami, Ngletih, Pakunden, Pesantren, Singonegaran,
Tempurejo, Tinalan dan Tosaren. Disini banyak
terdapat area persawahan yang masih asri dan Pabrik Gula Pesantren Baru yang
memulai buka giling 2 kali setahun.
Gerbang Masuk Kota Kediri |
Disebelah barat sungai Brantas yaitu kecamatan Mojoroto merupakan pusat
pemerintahan dan pendidikan, hal ini bisa dilihat dari banyaknya jumlah
sekolah mulai TK hingga Universitaa yang berjajar rapi di Jl. Veteran, Jl.
Penanggungan dan di Jl K.H. Agus Salim. Kantor Pemerintahan depan taman
sekartaji, kantor kejaksaan, hotel, juga kampus UNP (Universitas PGRI
Nusantara) dan UNIK (Universitas Kadiri). Perkembangan Ekonomi disebelah timur
sungai didominasi dengan banyaknya pedagang oleh-oleh khas Kediri sedangkan
dibarat Sungai didominasi dengan munculnya conter-conter hp yang merata
sepanjang Jl.KH Hasyim Asy’ari (RS Gambiran ke selatan), mungkin karena faktor
banyaknya pelajar, mahasiswa, dan para pekerja yang melewati jalan tersebut.
Aneka jajanan maupun makanan khas dari Kota Kediri, yaitu
gethuk pisang, tahu (kita bisa memilih tahu kuning atau tahu putih), stick tahu
yang semuanya berada di Jl. Yos Sudarso sebelah Klenteng dan Jalan Pattimura.
Aneka makanan yang diolah dari 02 atau bekicot, seperti sate 02, keripik 02,
Kreco, dapat di temui di daerah sekitar Jl. Panglima Sudirman. Jalan Dhoho di
malam hari ibarat jalan Malioboro di Yogyakarta, tapi versi Kota Kediri karena
disini terdapat banyak ‘warung lesehan’ yang menyajikan makanan khas kota
kediri, yaitu pecel dan sambal tumpang kediri serta nasi campur yang merupakan
perpaduan antara sambal pecel dan sambal tumpang dengan beraneka macam lauk
atau gorengan. Juga
masih ada Soto Kediri yang pedagangnya tersebar di penjuru kota Kediri.
Selain wisata
kuliner, Kota Kediri masih memiliki tempat wisata religi dan sejarah, yaitu
Masjid Agung Kota Kediri , Masjid Setonogedong yang merupakan peninggalan dari
Kerajaan Majapahit, ini terbukti dari adanya relief pada tembok masjid. Tempat
lain, yaitu komplek makan di Setonogedong yang banyak dikunjungi wisatawan
untuk berziarah, makam Sunan Geseng di timur alun - alun Kota Kediri. Ada juga
makam Ki Ageng Gentiri di lapangan Joyoboyo yang lebih dikenal dengan sebutan
Ringin Sirah. Konon, dibawah pohon beringin inilah terkubur kepala Ki Ageng
Gentiri yang dibunuh pasukan Belanda.